Jum’at, 24 February 2012 (re-publish)
Saya
bukan pengguna BB (Blackberry) atau smartphone lainnya seperti sebagian orang
yang terkadang latah sekedar untuk tidak mau dikatakan gatek. Saya juga
bukan pengguna computer canggih atau gadget-gadget terbaru yang memudahkan
pemakainya berhubungan dengan siapa saja termasuk dengan dunia maya dan social
media. PC desktop dan HP ku dirumah adalah barang-barang yang tergolong jadul,
kata orang. Entah sudah berapa tahun mereka menemaniku, sampai kadang-kadang
kasihan dengan ke-renta-annya. Mestinya sudah layak mereka
diremajakan/ugrade tapi boro-boro buat upgrade, kalau ada dana mah mendingan
buat bayar hutang hehe… Itulah makanya respon saya dengan sesuatu (sms/update
twitter/FB/email) tidak bisa real time tapi sering terlambat berjam-jam
bahkan kadang berbilang hari, tergantung seberapa cepat saya berhubungan dengan
alat-alat jadul-ku itu.
Seperti
biasanya, kalau sedang di depan computer dan akses internet, disamping menu
‘wajib’ku, saya sempatkan melirik twitterland dan facebook, sekedar memenuhi
nafsu melahap informasi dan melihat teman-teman yang pada narsis pengin
terkenal, hehe. Saking ngebetnya pengin dikenal sampai-sampai bangun tidur dan
mau tidur lagi pun kurang lengkap kalau tidak “menyapa” teman-teman,
begitu seringnya yang kubaca. Dahsyatnya lagi, mau shalat malam/tahajud-pun
mesti memberitahu followers/friends nya dulu, seakan tidak cukup hanya Allah
saja yang tahu. Yang terakhir ini biasanya gawean para aktifis dakwah.
Katanya “kan berpahala kalau kita saling membangunkan untuk tahajud lewat twitter
ato FB”, atau “semua amal tergantung niatnya”, atau “tidak ada salahnya kan
media social kita pakai untuk berdakwah”, dan lain sebagainya. Apalagi fenomena
dunia arab yang ‘menggeliat’ dari kungkungan para tirani dictator tidak lepas
dari peran social media. Meski pendahulu mereka dalam dakwah, Imam Hasan
Al-Banna, dikisahkan saat malam bersama sahabatnya, berkali-kali memanggil nama
sahabat beliau sekedar untuk memastikan sahabat itu sudah tidur sehingga sang
imam bisa shalat malam tanpa diketahui sahabatnya itu. Sedemikian ‘malu’
seorang imam Hasan al-Banna kalau shalat malamnya diketahui orang lain. Sangat
berbeda dengan aktifis dakwah belakangan ini ya? Apalagi yang sedang
‘keranjingan’ media baru itu, bisa saja terbuai dengan nafsu berangan-angan
dengan nostalgia, reuni, bahkan CLBK maupun CBMB dilakoninya.
Namun
hari ini agak heran saya melihat email forward dari facebook yang masuk di
inbox outlook saya yang hampir saja terlewat karena terselip diantara ratusan
email yang masuk setiap hari dari berbagai milist yang saya ikuti. Karena
seringnya saya surfing terlebih dahulu untuk meng-antri-kan unduhan di
scheduler internet download manager, maka biasanya informasi tentang FB lebih
dahulu saya peroleh via browser ketimbang lewat email di outlook. Kecuali kalau
lagi males surfing dan antrian unduhan masih bejibun, info FB biasanya cukup
saya baca di outlook. Tapi hari ini ada email FB yang saya baca tertera jam
22.30 berupa komentar tapi saya tidak bisa membalasnya. Saat saya cek dibrowser
firefox ternyata sudah terhapus. Kok bisa? Ternyata status saya kemarin lusa
itu adalah share dari status teman. Dan ketika status teman yang saya share
dihapus oleh si empunya status, hilang juga status-share-ku berikut dengan
komentar-komentar teman-temanku. Padahal status temanku itu meski secara isi sama tapi berbeda maksud dengan tajuan saya nge-share.
Kalau si empunya status, menurut saya lebih kepada perilaku anggota dewan yang
sering plesiran dengan kedok kunker, bintek, studi banding dan lain-lain namun
mengambil contoh kasus anggota dewan yg pernah menangis di hadapan pengurus
partainya. Sedangkan tujuan saya nge-share status tsb adalah lebih kepada
“persoalan” kekompakan dari anggota dewan tsb dengan teman-teman se-partai dan
atau se-fraksinya. Bahkan saya khawatir “persoalan” itu bukan lagi sekedar
kekompakan (managemen informasi) tapi sudah lebih parah menyentuh persoalan
ukhuwwah sesama muslim. Apalagi partai mereka adalah partai dakwah, katanya.
Mestinya sebelum mereka berdakwah tentang ukhuwwah, tentang amal jama’i,
tentang berjama’ah dan berpartai, dan banyak lagi tentang-tentang lainnya,
contohkan dan lakukan dulu semua itu di diri dan komunitas mereka. Bukankah kaburo
maktan indaLLohi an taqulu ma laa taf’alun ?
Adalah
“Kuda Hitam” (http://www.facebook.com/profile.php?id=100003356351506) email: adiputro_90@yahoo.com yang pertama kali saya baca statusnya
di Group Gerakan Melawan Tirani untuk Kemakmuran Rakyat (GMTuKR) http://www.facebook.com/groups/216968725003935/ dengan sebuah comment dari “Ir Kuna”
(http://www.facebook.com/profile.php?id=100000582541109) dan 6 thumblers termasuk saya, pada
Selasa 21 Februari 2012 sebagai berikut:
Kuda
Hitam
Dan
dengan redaksional yang persis sama ternyata status tsb juga ada di
wall/dinding Kuda Hitam. Hari Rabunya saya share status yang ada di dinding
Kuda Hitam dengan mention beberapa orang teman FB saya, termasuk Kuda Hitam
sebagai ijin tentunya. Tapi entah kenapa hari ini status tersebut sudah dihapus
dari dinding Kuda Hitam, tapi yang di wall group GMTuKR belum dihapus, sehingga
saya bisa copy-paste disini. Sampai dengan saya unggah tulisan ini, belum ada
penjelasan dari Kuda Hitam. Jadi dengan maksud sebagai record status saya tsb
saya tuliskan kembali arsip yang ada di email forward dari FB.
Adapun
share status Kuda Hitam yang saya posting Rabu 22/02/2012 adalah sebagai
berikut:
Ndeleng statuse Kuda Hitam dadi pengin takon maring Amirudin Lc, Retno Kristanto, Danil Tegal Abinya Hanim, Erni
Ratnani, Ismatul
Ummu Izzudin, Rusman
Abdulloh, Fikri Faqih, Rofii Ali, Maskuri Kuri, Mas Prie
[posting update status & re-comment saya
tidak terecord ke email, jadi hanya hasil meningat-ingat kembali saja,
sedangkan comments temans tertulis sebagaimana aslinya, demikian]
Comment:
Ary Ortega wrote: "Wah berarti pandai
berakting jg ya . .knapa gak jd aktor aja skalian . . . .hehehehe"
Rudi Hartono wrote: aktor apa Ry? aktor goyang
gayung?
Erni Ratnani wrote: "mmg dlm dakwah muasasi
banyak hal2 yg bertentangan dengan sanubari kita, banyak pilihan2 sulit yg
harus kita putuskan segera, butuh salamatush shodr dan lapang dada serta fiqhul
awlawiyat dalam segala keputusan, juga butuh kearifan dan pemahaman yg mendalam
dalam menilai sebuah keputusan. kalau memang bertentangan dgn syari'at jelas
harus ditinggalkan, jazakalloh khoir"
Agus Sofyan wrote: "primen kabare akh?"
Rudi Hartono wrote: alhamdulillah baik. antum
sekarang di jkt atau sby?
Agus Sofyan wrote: "saya sekarang mbalik lagi
ke surabaya, alhamdulillah kumpul lagi sama keluarga"
Mohamad Irfan Wijanadi wrote: "assalamu alaikum, apa kabar
Pa?"
Rudi Hartono wrote: alhamdulillah baik. kiye
lekun "bregas" temenanan. seputar brebes-tegal-slawi maksude....
Agus Kharir wrote: "@akhinal Kiram Rudi,.... sy
sepakat dg bu Erni... dan yg perlu kita lakukan adalah tabayyun ttg anggota DPR
yg "menangis di hadapan pengurus partainya" karena inilah yg akan
menjadikan bobot ma'na yg berbeda,... dan nuansa ukhuwwah dan husnudzon
barangkali jg perlu dikedepankan,.... Wallahu 'a lam bis showab...."
Rusman Abdulloh wrote: "Ari jare inyong tah kabeh
kudu jelas info ne sing endi? Sing sapa? Wong sing nulis be ora jelas,ilokan
ana wong sing arane kuda hitam?"
Rusman Abdulloh wrote: "Ari sing nulis @ Agus
kharir jelas,wong slawi wetan,guru nang SD INPRES.@ Rudi Hartono ya jelas wong
Margadana,Fotone ya jelas,lawas mbuh apa."
Abahe Azzam wrote: "rame nemen ana apa
ya...maring tirus bae yuuh,apa maring blengongan kr nggawa tahu kiwil sing
panas,ben rahat owh......."
Rudi Hartono wrote: panganan bae bos! angger
aku tah ora bisa nolak angger diajak, kecuali angger gon ngejak tah mikir2
ndisit, hehe...
Abahe Azzam wrote: "lah kuwe mas,acara untu
ndisit nembe mlebu intine dadine rahat owh...angger lg nglemprak bareng tah
katon sing ngomonge bener2 kr sing basa basi tok,hahahahaha....wulan ngarep tek
pasna jadual dines nang jkt wes ya...temenan kiye!"
Rudi Hartono wrote: 'keyakinan'ku tetap tidak
berubah om, angger diajak ora bisa nolak.
Abahe Azzam wrote: "muga2 bs ketemu kabeh,laskar
bregas ya mas,ben ora klumprak-klumpruk bae,hahahahahaha...."
Rudi Hartono wrote: jare pak Toto: ngece !!!
pengin re-comment maring penguasa wilayahe, al-ustadz @Rusman Abdulloh: angger
nembe pertama kali tah wejangan qiyadah KDD9 layak direnungkan, tapi angger wis
beberapa kali (yang ini kedua kalinya yang saya tahu keluar ke publik, entah yg
saya terlewat darinya, maklum saya gak mengikuti) kayaknya layak mendapat
perhatian khusus. Kalau memang "persoalan" itu ada dihadapan kita,
rasanya siapa yang pertama cerita/nulis sudah kehilangan prioritas pertamanya.
Kata ust. Musyaffa di dakwatuna.com: "Pepatah mengatakan: orang pintar
cukup diberi isyarat".
Abahe Azzam wrote: "ya wes,dijak ya
komandane..."
Darni Imaduddin wrote: "ngikuti komentare dadi
pengn nimbrung..eh usul dink,.....yen JELAS TUR KENAL njagong bareng terus
ngobrol malah cepet rampung yo..."
Rudi Hartono wrote: bukankah setelah aleg yang
tidak ikut ke Bali komentar di media/koran, dijawab oleh salah satu aleg yang
ikut ke Bali di media/koran/facebook, terus ente-ente (jelas tur saling kenal)
pada njagong bareng terus ngobrol sampai jare ana sing nangis ana apa, karena
beban moral, daning sampai saiki ora rampung-rampung pak? itulah makanya ketika
membaca status Kuda Hitam saya jadi kaget, DANING ORA RAMPUNG-RAMPUNG??? toli
pan sampai kapan???? Antum dongene ambil peran pak? Aja cuma ikut kemana angin
berhembus pak. Saatnya kesenioran Antum dibutuhkan sekarang. Tampilah sebagai
penengah yang adil!!!!
Sayangnya
comment pak Darni baru saya ketahui setelah status Kuda Hitam dihapus, jadi
status saya yang berupa share-status dia otomatis ikut terhapus berikut comment
& re-comment-ku.
Sebagaimana
diawal posting saya jelaskan bahwa kemungkinan maksud & tujuan saya berbeda
dengan Kuda Hitam. Saya sedikit banyak mengetahui karakteristik teman-teman PKS
Kota Tegal karena saya pernah membersamai mereka dengan "damai"
selama lebih kurang 3 tahun. Meminjam istilah yang pernah saya dengar &
baca dari Al-Mukarrom Agus Kharir, bahwa orang yang akan masuk ke dalam WC umum
biasanya banyak komentar tentang "kejelekan" WC umum, tapi begitu dia
masuk dan melepas hajatnya, terkadang lupa akan kondisi sebenarnya. Mungkin
perumpamaan seperti itulah saya mengangkat hal ini. Antum-antum yang sudah di
dalam lupa dech.......
Inbox FB ke Kuda Hitam----------------------------------------------------------------------------------
Status 21/2/2012 nya kok
dihapus? ada yang keberatan? atau protes? masalahnya saya kemarin share status
tersebut dengan me-mention Anda dengan maksud sekalian ijin. Tapi sekarang
status tersebut hilang berikut komentar dan jawaban2 saya yg sudah cukup
panjang. Meskipun saya punya record nya di email tapi kok sayang yah kalau yang
asli sekarang gak ada. kesannya saya gak gentle dengan menghapus status tsb.
padahal status tsb hilang otomatis dengan dihapusnya status Anda.
Kalau boleh tahu lebih siapa Anda saya mungkin akan lebih bisa memahami. Tapi yang mungkin perlu Anda tahu, tujuan Anda lebih umum tentang perilaku dewan, sedang tujuan saya share lebih kepada internal PKS kota tegal yg dulu dengan susah payah saya bangun tp sekarang agak berantakan hubungan antar individunya. itu point yang ingin saya perbaiki dengan menshare status Anda.